Nilai Pancasila yang Tumbuh Pada Masa Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Nilai Pancasila yang Tumbuh Pada Masa Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Nilai Pancasila yang Tumbuh Pada Masa Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda


Nilai- Nilai Pancasila Pada Masa Kebangkitan Nasional Tahun 1908


Pada masa dimulainya abad ke 20, adalah masa awal dari dimulainya kebangkitan bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan mulai berdirinya organisasi-organisasi yang didirikan oleh para cendekiawan seperti Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908 dengan tokohnya yang terkemuka dan terkenal yaitu Dr. Wahidin Sudirohusodo. Kemudian berdiri juga organisasi Serikat Dagang Islam (SDI) di tahun 1909, yang berubah nama menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun 1911, SI ini berada dibawah pimpinan H.O.S.Tjokro Aminoto.


Berikutnya muncul juga organisasi yang bernama Inddiche Partij yang didirikan pada tahun 1913 di bawah pimpinan Douwes Dekker, bersama dengan Cipto Mangun Kusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Lalu pada tahun 1927, berdiri juga sebuah partai politik yang di pelopori Ir.Soekarno bersama dengan para pemuda lainnya yaitu PNI yang merupakan singkatan dari Partai Nasional Indonesia.


Jelas terlihat, pada periode ini, semangat berserikat dan berkumpul, musyawarah serta persatuan dan kesatuan mulai muncul dan digagas oleh para cendekiawan, yang pada giliran selanjutnya menularkan semangat tersebut pada individu-individu lainnya di wilayah Nusantara/Indonesia. 


Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda
Sumber gambar dengan lisensi creative commons :
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Museum_Sumpah_Pemuda.JPG


Nilai- Nilai Pancasila Pada Sumpah Pemuda 1928


Pada tanggal 28 oktober 1928, di daerah Nusantara terjadi sebuah peristiwa yang bisa dikatakan cukup menonjol dan menjadi titik tolak persatuan daerah-daerah di Indonesia yang selama beberapa dekade sebelumnya cenderung tersekat-sekat, berjalan sendiri-sendiri, dan tidak memiliki kesatuan. Dan peristiwa ini jadi titik mula atau tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya yaitu cita-cita kemerdekaan Indonesia. Peristiwa sejarah ini adalah yang kita kenal dengan peristiwa Sumpah Pemuda, dimana pada saat itu pemuda-pemudi yang berada di seluruh daerah di Nusantara/Indonesia memulai asa untuk bersatu.


Peristiwa yang di pelopori oleh Muh. Yamin, Kuncoro Purbopranoto dan lain-lain ini, pada gelarannya mengumandangkan dan mengutarakan Sumpah Pemuda yang pada intinya berisi pengakuan akan adanya bangsa, tanah air, dan bahasa yang satu bagi semua suku bangsa yang ada di Indonesia, yaitu bangsa, tanah air, dan bahas Indonesia. Pada masa ini, sikap kritis atas penjajahan semakin mengemuka dan mulai digaungkan serentak oleh seluruh pemuda-pemudi Indonesia melalui peristiwa Sumpah Pemuda ini secara simbolik, dan kemerdekaan bangsa Indonesia sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.


Dengan peristiwa Sumpah Pemuda ini, makin terang dan tegaslah apa yang diidamkan dan diinginkan oleh seluruh rakyat Indonesia, yaitu kemerdekaan yang seutuhnya, kemerdekaan tanah air dan bangsa. Oleh karenanya, tentu diperlukan adanya persatuan yang merupakan syarat yang harus dipenuhi, syarat mutlak bagi berdirinya suatu bangsa, dan sebagai tali pengikat persatuan ini adalah bahasa yang satu yaitu Bahasa Indonesia.