Nilai-Nilai Pancasila yang Hilang di Masa Penjajahan

Nilai-Nilai Pancasila yang Hilang di Masa Penjajahan

Nilai-Nilai Pancasila yang Hilang di Masa Penjajahan - Seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa di daerah Nusantara, nilai-nilai Pancasila telah tertanam kuat di dalam kehidupan bermasyarakat pada masa pemerintahan kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Namun seiring dengan kedatangan bangsa penjajah, beberapa nilai Pancasila di kehidupan masyarakat nusantara tersebut perlahan terkikis habis.


Pada masa lalu, sudah bukan rahasia lagi kesuburan tanah Nusantara atau Indonesia dengan hasil buminya yang melimpah, terutama tempeh-rempah, sangat menarik minat Negara asing. Hal tersebut terjadi karena rempah-rempah sangat dibutuhkan oleh negara-negara di luar Indonesia utamanya bangsa-bangsa Eropa, ini pula yang menyebabkan bangsa asing (Eropa) memulai ekspedisi dan akhirnya sampai ke Indonesia. Bangsa Eropa yang membutuhkan rempah-rempah itu pada akhirnya telah berhasil memasuki Indonesia, Negara-negara Eropa tersebut antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.


Masuknya Bangsa Eropa ini seiring dengan kemunduran Kerajaan Majapahit dalam berbagai aspek. Terpuruknya Majapahit dari masa jayanya ini adalah akibat dari persilihan dan perang saudara dalam kerajaan, yang berarti nilai-nilai nasionalisme sudah mulai berkurang bahkan ditinggalkan.


ilustrasi kerja paksa romusha/rodi
Ilustrasi kerja paksa Romusha/rodi
Sumber gambar dengan lisensi creative commons dari
https://www.flickr.com/photos/prachatai/44636182904


Di sisi lain, walaupun pada abad ke-XVI agama Islam berkembang dengan pesat yang ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, seperti Samudera Pasai, dan Demak, tampaknya hal tersebut tidak mampu membendung tekanan bangsa Eropa yang mulai merangsek masuk ke Indonesia.


Kala itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berlomba memperebutkan kemakmuran bumi Nusantara. Dan sejak saat itu pula, dimulailah lembaran hitam dalam sejarah panjang Nusantara/Indonesia yaitu penjajahan bangsa Eropa, khsususnya Belanda.


Dalam satu sudut pandang, masa penjajahan atau ekspansi Belanda ke daerah Nusantara bisa dijadikan patokan atau acuan dimulainya tonggak sejarah yang baru, yaitu perjuangan bangsa Nusantara Indonesia dalam menggapai cita-cita kemerdekaan dan kebebasannnya, karena pada zaman penjajahan ini, semua yang telah dicapai bangsa Indonesia pada zaman atau masa pemerintahan Sriwijaya dan Majapahit bisa dibilang sudah benar-benar hilang, ya, karena kedaulatan negara sudah hilang karena penjajahan, persatuan yang sudah terjalin sudah dihancurkan dengan politik adu domba devide et impera, kemakmuran yang sudah dinikmati rakyat lenyap dijarah, dan wilayah yang sebelumnya merdeka pun diinjak-injak penjajah.


Adapun bila kita tarik benang merah dari uraian di atas, nilai-nilai Pancasila yang telah dilaksanakan dengan baik pada masa pemerintahan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit namun hilang pada masa penjajahan bangsa Eropa antara lain adalah :

- Pengamalan nilai sila ke dua tentang kemanusiaan yang adil beradab. Tentunya, di masa ekspansi bangsa asing atau datangnya penjajah ke negeri Nusantara, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab ini menjadi hilang dimana bangsa pribumi ditindas, dieksploitasi, dan dirampas hak-haknya.

- Pengamalan sila ke tiga yaitu persatuan. Dengan dilancarkannya politik adu domba atau devide et impera oleh Belanda, golongan pribumi yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang ada di bumi Nusantara dipecah belah dengan berbagai cara, sehingga menjadi terkotak-kotak dan persatuan pun menjadi sulit untuk diwujudkan.

- Pengamalan Sila ke empat dengan nilai permusyawaratan perwakilan. Ketika secara politik pemerintahan di daerah Nusantara diambil alih oleh kaum penjajah, maka pribumi tidak mempunyai perwakilan di pemerintahan untuk menyampaikan aspirasi dan ide-ide nya secara merdeka untuk kebaikan bersama.

- Pengamalan sila ke lima tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat, tentu hal ini sulit dan tidak bisa diwujudkan di masa penjajahan.